Minggu, 28 November 2010

Teknik Pengumpulan Data


EKA DEWI NURAENI
Program Pasca Sarjana Universitas Pakuan
NPM: 072108192/Kel. A2 2008-2009

 


TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Desember 2008


I.       PENDAHULUAN

      Dalam suatu penelitian atau makalah ilmiah, pengumpulan data merupakan tahap yang paling penting dan menentukan keabsahan penelitian tersebut.  Dengan data dan informasi yang dikumpulkan, seorang peneliti dapat mengkaji, membahas dan menarik suatu kesimpulan tentang pokok permasalahan yang sedang ditelitinya.  Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dan cara tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. 
      Penelitian kuantitatif dilakukan pada daerah dengan luas tertentu, bersifat deduktif sehingga dibutuhkan data yang cukup banyak agar kesimpulan yang diperoleh dapat digeneralisasi.  Namun, tidak mungkin semua populasi yang ada dijadikan sampel.  Untuk itulah diperlukan teknik sampling agar sampel yang diambil representatif, mendekati kondisi pupulasi yang sebenarnya. 
      Penelitian kualitatif berorientasi pada kasus unik sehinga banyak sedikitnya sampel yang diteliti sangat relatif, bergantung pada kebutuhan dan keunikan masalah.  Walaupun demikian, teknik pengambilan sampel tetap dibutuhkan sebagai suatu prosedur baku yang harus dijalani.
      Mengingat pentingnya tahap pengambilan data dalam suatu kajian ilmiah, rumusan mengenai teknik pengambilan data telah ditetapkan sehingga diperoleh data yang valid dan representative.  Pada makalah ini akan dibahas mengenai:
-          Teknik Sampling, sebagai dasar pengambilan sampel yang akan diteliti; dan
-          Metode/Instrumen Pengumpulan Data; tentang apa yang akan dilakukan pada sampel yang telah dipilih

II.    TEKNIK PENGUMPULAN DATA

A.    Penentuan Populasi dan Sampel
      Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek penelitian yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.  Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.
       Data diambil melalui proses pemilihan sampel dengan memperhitungkan besarnya sampel yang akan dijadikan sebagai objek atau subjek penelitian.  Pemilihan sampel harus representative sehingga sampel dapat mewakili populasi, baik dari segi karakteristik maupun jumlahnya.   

1.      Probability Sampling
      Teknik probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan memberi peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.  Teknik ini digunakan pada penelitan kuantitatif. Beberapa teknik yang tergolong probability sampling adalah:
a.      Simple Random Sampling
àsampel diambil secara acak dimana setiap individu memiliki peluang yang sama dan populasi bersifat/dianggap homogen.  Simple random sampling banyak digunakan pada penelitan sains.
b.      Proportionate Stratified Random Sampling
à  teknik ini diterapkan pada populasi heterogen dengan strata tertentu dan heterogenitas tersebut memiliki arti signifikan dalam pencapaian tujuan penelitian.  Pengambilan sampel berasal dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional
Contoh: Pengambilan sampel dari populasi guru berdasarkan kepangkatan
c.       Disproportionate Stratified Random Sampling
àteknik pengambilan sampel dimana populasi heterogen berstrata tapi kurang proporsional
d.      Cluster Sampling (Area Sampling)
àjika objek yang diteliti sangat luas, populasi dalam bentuk jenjang, tingkatan atau kemompok tertentu.

2.      Non Probability Sampling
      Non probability sampling; berlaku pada penelitian kualitatif dan deskriptif kuantitatif; yaitu teknik sampling yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.  Beberapa teknik yang digunakan diantaranya adalah:
a.      Sampling Sistematis
àberdasrkan urutan anggota populasi yang telah diberi nomor urut, anggota sampel dapat diambil dari populasi homogen pada jenis interval tertentu.
Contoh: Murid di kelas, diambil dengan nomor absen ganjil saja atau genap saja
b.      Sampling Quota
àteknik pengambilan sampel dari populasi yang memiliki ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan tercapai berdasarkan pertimbangan tertentu
c.       Sampling Aksidental
àdidasarkan pada fakctor spontanitas, siapa saja dengan secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti, maka orang tersebut dapat dijadikan sampel
d.      Sampling Purposif
àpengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu
e.       Sampling Jenuh
àjika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel
f.       Snowball Sampling
àpengambilan sampel yang semula berjumlah sedikit, kemudia anggota sampel menunjuk temannya untuk menjadi sampel sehingga jumlahnya akan semakin banyak

B.     Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
      Setelah objek atau subjek penelitian dipilih berdasarkan teknik sampling, tahap berikutnya adalah penggalian data dari objek/subjek tersebut.  Untuk itu diperlukan alat/instrument atau metode yang akan diterapkan agar objek/subjek itu ‘berbicara’.   
1.      Instrumen
      Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam penelitin agar penelitian tersebut berjalan sistematis. Beberapa jenis instrument diantaranya adalah:
a.      Test
      Instrumen tes digunakan untuk mengukur kemampuan atau aspek kognitif seperti intelegensi, bakat, pengetahuan atau penguasaan konsep materi tertentu.  Instrumen ini terdiri dari seperangkat pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice) atau benar salah.    Jenis tes diantaranya adalah:

1)      Tes Prestasi
àdigunakan untuk mengungkap tingkat pencapaian tujuan pembelajaran
2)      Tes Bakat dan Kepribadian
àdigunakan untuk mengetahui bakat dan cirri khas seseorang secara lahiriah
3)      Test Intelegensi
àdigunakan untuk menafsirkan atau memperkirakan tingkat intelektual seseorang

b.      Non Test
      Instrumen penelitian dalam bentuk non test digunakan untuk penilaian non kgnitif dan tidak memiliki eksistensi yang riil. Instrumen ini terdiri dari angket, daftar cocok dan inventori.

1)      Angket /questionnaire
àdaftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang    pribadinya, atau hal-hal yang diketahui”. Suharsimi Arikunto (1999:140 )
Kuesioner dipakai untuk menyebutkan metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner.
Jenis kuesioner dapat dibeda-bedakan dari berbagai  sudut pandang.  Ditinjau dari cara menjawabnya, maka dibedakan:
         Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri.
         Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabanya sehingga responden tinggal memilih.
      Dipandang dari jawaban yang diberikan ada:
         Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya
         Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain

2)      Daftar cocok /check list
àsebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda chek  pada kolom yang sesuai.
3)      Skala/scale
àdigunakan untuk menafsirkan atau memperkirakan tingkat intelektual seseorang
a)      Skala Likert
àuntuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok mengenai gejala atau fenomena pendidikan.  Bentuk perrnyataan terdiri dari pernyataan positif (untuk mengukur sikap positif) dan pernyataan negative (untuk mengukur sikap negative).  Bentuk jawaban dalam skala Likert yaitu sangat setuju – setuju – ragu-ragu – tidak setuju – sangat tidak setuju.  Skor untuk pernyataan positif adalah 5-4-3-2-1, sedangkan untuk pernyataan negative adalah 1-2-3-4-5. 
b)     Skala Guttman
àdigunakan untuk mengukur  berbagai hal yang menghasilkan jawaban tegas dan pasti.  Bentuk jawaban terdiri dari dua pilihan, misalnya benar atau salah, setuju atau tidak setuju, pernah atau tidak pernah.  Skor untuk jawaban positif seperti benar, setuju dan pernah diberi nilai 1, sebaliknya jawaban negative diberi nilai 0.
c)      Skala Deferensial
àdigunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek, seperti potensi,  dan aktivitas.  Bentuk pernyataannya terdiri dari pernyataan positif dan negative.  Pernyataan yang disajikan biasanya bertentangan yang diletakkan pada satu garis kontimum yang memiliki jawaban yang ditunjukkan oleh deretan pilihan yang disesuaikan dengan jawaban responden.  Jika pilihan responden semakin ke arah kanan maka nialinya semakin positif, sedangkan jika pilihan semakin kea rah kiri maka nilainya semakin negatif
d)     Skala Rating
àdigunakan untuk mengukur persepsi seseorang terhadap fenomena lingkungan seperti sosial, ekonomi, pengetahuan, kemampuan dan lain-lain.  Konsep dasarnya hampir sama dengan skala Likert, namun skala Likert mengukur sikap sedangkan skala rating mengukur segala hal diluar sikap.  Bentuk pernyataan terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negative. Bentuk jawaban dalam skala Rating yaitu sangat setuju – setuju – ragu-ragu – tidak setuju – sangat tidak setuju.  Skor untuk pernyataan positif adalah 5-4-3-2-1, sedangkan untuk pernyataan negative adalah 1-2-3-4-5. 
e)      Skala Thurstone
àSkala Thurstone adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap.  Bentuk pernyataannya terdiri dari pernyataan positif dan negative.  Bentuk jawaban dalam skala ini disajikan berbentuk interval dengan panjang sang sama

2.      Wawancara (kualitatif atau deskriptif kuantitatif)
      Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk-dijawab secara lisan pula. Cin utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka (face to face relationship) antara si  pencari   informasi  (interviewer atau information hunter) dengan sumber informasi (interviewee) (Hadari Nawawi, 1995: 124)
Interview adalah “sebuah dialog (interview) yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewee), atau responden (Suharsimi Arikunto, 1999: 149).
Pada pelaksanaannya, wawancara/interview dibedakan menjadi:

a.       Terstruktur
àpertanyaan sudah disiapkan karena sudah dirancang data/informasi apa yang dibutuhkan
b.      Semi Terstruktur
àkombinasi wawancara terstruktur dan tidak terstruktur
c.       Tidak Terstruktur
àmerupakan langkah persiapan wawancara terstruktur
àPertanyaan yang diajukan merupakan upaya menggali isu awal
àpertanyaan bersifat spontan

3.      Observasi
      Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap obyek baik secara langsung maupun tidak langsung disebut pengamatan atau observasi"(Mohamad Ali, 1995 : 91).
      Pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki” (Sutrisno Hadi, 1998: 136).
      Teknik atau cara ini banyak digunakan baik dalam penelitian sejarah, deskriptif ataupun eksperimental, karena dengan pengamatan memungkinkan gejala-gejala penelitian dapat diamati dari dekat.
     Jenis  observasi dibagi dua yaitu:
a.       Observasi langsung, merupakan pengamatan terhadap perilaku dan kondisi lingkungan yang tersedia di lokasi penelitian untuk diteliti. Dalam penelitian ini peneliti bersifat pasif sebagai pengamat.
b.      Observasi partisipasif, melalui keterlibatan langsung dengan obyek yang diteliti. Jika obyek tersebut merupakan masyarakat atau kelompok individu, maka peneliti harus berbaur dengan yang diteliti (immersion) sehingga peneliti dapat mendengar, melihat dan merasakan pengalaman-pengalaman yang dialami oleh obyek yang sedang diteliti. Karena teknik ini menghendaki pengenalan secara mendalam, maka waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan data atau informasi menjadi lama. Semakin lama peneliti berbaur dengan yang diteliti, maka peneliti akan dapat mempelajari pola dan perilaku hidup obyek yang diteliti. 

4.      Studi Dokumentasi
      Kajian dokumen merupakan sarana pembantu peneliti dalam mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca surat-surat, pengumuman, iktisar rapat, pernyataan tertulis kebijakan tertentu dan bahan-bahan tulisan lainnya. Metode pencarian data ini sangat bermanfaat karena dapat dilakukan dengan tanpa mengganggu obyek atau suasana penelitian. Peneliti dengan mempelajari dokumen-dokumen tersebut dapat mengenal budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh obyek yang diteliti.  

Teknik Pengumpulan Data Kualitatif*
Teknik Pengumpulan Data
Kelebihan
Kelemahan
Wawancara
·         Informan dapat menyediakan informasi tentang kejadian yang telah berlalu
·         memungkinkan peneliti mendapatkan jumlah data yang banyak
·   Adanya bias dari peneliti dalam menafsirkan jawaban
·   Tidak semua orang memiliki persepsi yang sama mengenai pertanyaan yang diajukan
·   wawancara melibatkan aspek emosi, maka kerjasama yang baik antara pewawancara dan yang diwawancari sangat diperlukan.
Observasi
·    Derajat kepercayaan tinggi
·    Konteks sosial yang diamati belum dipengaruhi faktor lain (natural)
·    Tidak terbatas hanya pada manusia
·    Dapat menggunakan alat bantu

·   Memerlukan waktu yang lama
·   Kurang efektif mengamati gejala pada individu seperti sikap, motivasi, pandangan dan sebagainya
·   Tidak dapat mengamati gejala yang peka / rahasia
·   Tidak dapat mengamati gejala masa lampau.
Studi Dokumentasi
·    Dapat diakses kapan saja sesuai kebutuhan peneliti
·    Dapat diolah dan diatur sesuai kebutuhan
·    Merupakan bukti tertulis sehingga dapat menghemat waktu dan biaya penelitian
·         Tidak semua informasi tidak dapat diakses oleh peneliti
·         Material mungkin tidak lengkap
·         Tidak semua data otentik dan akurat
·         Beberapa data sulit diinterpretasikan
*Cresswell,1994

DAFTAR PUSTAKA

1.      Creswell, John W,1994. Research Design, Qualitative & Quantitative Approaches. SAGE Pubications, Inc.  California
2.      Kerlinger, Fred, 1986. Foundations of Behavioral Research,Third Edition, Holt, Rinehat and Winston, New York.
3.       Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung
4.      Hadi, Sutrisno, 1999. Metodologi Riset. Yayasan Psikologi UGM, Yogyakarta.
5.      Suharsimi Arikunto dkk, 2006.  Penelitian Tindakan Kelas.  Bumi Aksara Jakarta
6.      Retnowati, Rita, 2008. Metodologi Penelitian.  Program Pascasarjana Universitas Pakuan

Minggu, 21 November 2010

Lowongan Pengajar SMPIT Mentari Ilmu Karawang


Lembaga Pendidikan SMPIT Mentari Ilmu Karawang  membutuhkan tenaga pengajar (unutk tahun ajaran 2011-2012), semua bidang studi dengan kualifikasi sebagai berikut :

1.    Ikhwan/Akhwat usia maksimal 30 tahun
2.    S1/Akta I V
3.    Mampu membaca Al Qur’an dengan baik dan benar
4.    Menguasai bahasa Arab atau bahasa Inggris
5.    Hafal Al Qur’an minimal 5 juz (untuk guru dirosah) atau 2 juz (untuk guru non-dirosah)
6.    Menguasai komputer

Alamat surat:
Jl. Soka no. 25 Guro II Karawang 41315
Tlp. 0267 8453155
email : mentariilmu@yahoo.com